Sambil membetulkan posisi duduknya, Bupati Djafar menyayangkan peristiwa itu terjadi namun pihaknya sama sekali tidak mau menyalahkan para pihak terutama KM. Dharma Rucita karena memang kondisi alam dan cuaca ekstrem yang tidak bisa dihindari.
“Sebagai kepala wilayah, saya tidak mau menyalahkan siapa-siapa, karena tentu ada tanggungjawab dari masing-masing pihak yang terkait dengan peristiwa tabrakan tersebut termasuk dari pihak pemilik kapal karena bagaimanapun dermaga dalam kondisi diam sedangkan kapal yang bergerak,”kata Bupati Djafar.
Bupati Djafar mengatakan akibat insiden tersebut semua pihak tentu dirugikan tidak saja masyarakat Kabupaten Ende namun juga masyarakat dari daerah lain yang selama ini melakukan embarkasi lewat Pelabuhan Ende dan apalagi saat bulan puasa dan juga menjelang Hari Raya Lebaran.
Pasca insiden jelas Bupati Djafar pihaknya langsung berkoordinasi dengan otoritas pelabuhan baik KSOP maupun Pelindo guna menjajaki penggunaan Pelabuhan Ippi sebagai pengganti sementara embarkasi dari Pelabuhan Ende.
“Tadi (Sabtu sore,16/3/2024) saya langsung melihat uji coba pendaratan KM. Dharma Rucitra di Pelabuhan Ippi dan puji syukur uji coba tersebutpun berhasil dan itu artinya pada waktu-waktu mendatang kapal tersebut akan terus melakukan pendaratan di Pelabuhan Ippi,”kata Bupati Djafar.
Dikatakan pasca benturan itu membuat kondisi kapal Dharma Rucitra juga mengalami kerusakan sehingga diperlukan waktu untuk melakukan perbaikan atau doking di Surabaya.
Oleh karena itu pihaknya berharap pemilik kapal bisa memberikan kapal pengganti guna melayani penumpang dari Ende ke Surabaya maupun sebaliknya.
Sementara itu ditempat terpisah, Sekertaris Dinas Perhubungan kabupaten Ende, Ibrahim menegaskan pasca insiden tabrakan tersebut, pihaknya langsung melakukan komunikasi dengan tim keselamatan pelayaran ( KSOP) yang berkantor di Labuan Bajo guna meneliti penyebab terjadi peristiwa insiden benturan tersebut dan juga untuk memastikan kelayakan dari Kapal Ro-Ro Dharma Rucita memgakut kendaraan dan penumpang menuju Labuan Bajo – Lembor – Surabaya.
“Kami langsung menghubungi pihak otoritas KSOP yang berada di Labuan Bajo, dan mereka langsung mengirim dua orang staf untuk melakukan investigasi, apa layak dan tidaknya kapal tersebut berangkat dengan kendaraan atau tidak, nanti pihak KSOP yang memberikan rekomendasi keselamatan “paparnya. ( tim)
CATATAN REDAKSI :Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut diatas, Anda dapat mengirimkan artikel dan /atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami,sebagaimana diatur dalam pasal (1) ayat (11) dan (12) Undang-undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.
Artikel/berita dimaksud dapat dikirim melalui email : berita76gmail.com atau ke no kontak : +62 813 3982 5669 / +62 812 3646 2309.